https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/issue/feed Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology 2024-01-26T04:08:52+00:00 Open Journal Systems <p>Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology (JPCET) is a scientific journal published by Polymeric Chemical Engineering Politeknik STMI Jakarta which discusses the latest trends in polymer science and technology. The scope of this journal includes <strong>1. Polymer Material</strong> (Nanocomposites and hybrid nanomaterial; polymer blends, films, fibers, networks), <strong>2. Physical Characterization </strong>(Characterization, modelling, and simulation of molecular and materials properties in bulk, solution, and thin films), <strong>3. Polymer Engineering</strong> (Advanced multiscale processing methods), <strong>4. Polymer Synthesis, Modification, and Self-Assembly </strong>(Including designer polymer architectures, mechanisms and kinetics, and supramolecular polymerization), <strong>5. Technological Applications </strong>(Polymers for energy generation and storage; Polymer membranes for separation technology; Polymers for opto- and microelectronics), <strong>6. Chemical Engineering </strong>(Chemical reaction, kinetics, and catalysis, Bioprocess technology, Material development and technology, Waste treatment technology, Energy conservation and industry, Chemical process design, and optimization)</p> <p>Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology (JPCET) publishes research papers, technical papers, conceptual papers and case study reports. Article manuscripts are published after going through a thorough double blind peer-review process. Accepted papers can be written in <strong>Indonesian</strong> or <strong>English</strong>. </p> https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/211 Pengaruh Penambahan Tempurung Kelapa pada Briket Kulit Kakao sebagai Bahan Bakar Alternatif 2023-12-28T09:03:22+00:00 Yuhendika Saputra yuhendikaspt14@gmail.com Hendri Sawir hendrisawir15@gmail.com Wathri Fitrada wathrifitrada@sttind.ac.id <p>Ketersediaan energi merupakan salah satu masalah utama di dunia saat ini. Setiap tahun kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar minyak yang diperoleh dari fosil tumbuhan dan hewan yang terbentuk jutaan tahun yang lalu. Ketersediaan bahan bakar fosil akan semakin langka. Minimnya lahan TPA dan pasokan energi mendorong pemanfaatan limbah pertanian menjadi briket. Limbah pertanian yang dapat dijadikan briket adalah biomassa dari kulit kakao. Dalam hal ini nilai kalor pada briket kulit kakao masih belum memenuhi SNI 01-6235-2000, dan dalam penelitian ini digunakan tempurung kelapa sebagai bahan penambah briket kulit kakao. Pada penelitian ini menggunakan tiga hasil penelitian yaitu nilai kalor, kadar air, dan kadar abu. Hasil yang memenuhi SNI 01-6235-2000 adalah kombinasi campuran 20:80 dan 0:100 menggunakan perekat tepung tapioka.</p> 2024-01-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/236 Pengaruh Penambahan Serbuk Alumina (Al2O3) Terhadap Kuat Tarik dan Sifat Termal Komposit HDPE/Serbuk Kayu Mahoni 2024-01-22T04:33:21+00:00 Fitria Ika Aryanti fitria.ika@gmail.com Fathan Hasfi fathanhasfi@gmail.com <p><em>High Density Poly Ethylene</em> (HDPE) banyak digunakan mulai dari aplikasi bahan kemasan sampai dengan komponen otomotif. Di lain hal, pemanfaatan serat alami untuk menggantikan serat sintetis merupakan upaya dalam mengurangi dampak lingkungan. Limbah Serbuk Kayu Mahoni (SKM) hasil penggergajian merupakan salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai <em>reinforcement </em>dalam komposit, sedangkan alumina berfungsi sebagai filler. Penambahan <em>filler</em> dalam komposit diharapkan dapat meningkatkan sifat dari komposit dan mengurangi biaya produksi. Alumina sebagai <em>filler</em> memiliki sifat kekerasan dan stabilitas termal yang baik. Limbah serbuk kayu mahoni terlebih dahulu melakukan proses delignifikasi untuk menghilangkan kandungan lignin yang dapat mempengaruhi sifat fisik dari komposit polimer. Kompon dibuat dengan proses ekstrusi selanjutnya dilakukan pengujian. Variabel penelitian ini dengan komposisi HDPE:serbuk kayu mahoni:alumina sebesar 100:0:0; 80:20:0; 80:18:2; 80:16:4; dan 70:14:6. Hasil penelitian ini menujukkan nilai tertinggi kuat tarik atau <em>tensile strength</em> sebesar 14,453 MPa dengan komposisi 80:16:4. Derajat kristalinitas pada penelitian ini didapatkan nilai sebesar 58,54% dengan komposisi 80:20:0. Nilai temperatur leleh menunjukkan peningkatan dari suhu 131,0°C pada komposisi 80:20:0 menjadi 139,1°C dengan komposisi 80:16:4. Dari hasil tersebut, penambahan alumina dapat meningkatkan kuat tarik dan temperatur leleh komposit.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Chemical Engineering and Technology https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/237 Pengaruh Penambahan Serat Biduri (Calotropis Gigantea) Terhadap Sifat Mekanik Komposit Polipropilena Daur Ulang/Serat Biduri 2024-01-01T08:38:10+00:00 Vivin Viani vianivivin213@gmail.com Untung Prayudie untungprayudie@gmail.com <p>Polipropilena daur ulang (PPdu) memiliki kekuatan yang tidak sebaik dengan polipropilena (PP) <em>virgin</em>. Untuk meningkatkan kekuatannya, maka ditambahkan bahan penguat berupa serat. Salah satu jenis bahan penguat adalah serat alam. Bahan penguat yang berasal dari serat alam banyak diminati karena sifatnya yang ramah lingkungan. Penambahan serat alam diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dari komposit. Serat biduri merupakan salah satu jenis serat alam yang dapat digunakan sebagai penguat pada komposit bermatriks PPdu. Serat biduri memiliki sifat hidrofobik-oleofilik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan serat biduri terhadap kuat tarik, dan kuat impak komposit PPdu/serat biduri. Perlakuan alkali diterapkan pada serat dengan tujuan meningkatkan adhesi sehingga dapat memberikan kompatibilitas yang baik antara serat dan matriks. &nbsp;Variabel penelitian ini adalah variasi penambahan serat biduri sebesar 2, 2,5, dan 3 %berat. Metode pembuatan komposit PPdu/serat biduri adalah metode <em>hot press</em> dengan mesin <em>Hot Press</em> pada suhu 185°C selama 10 menit. Urutan lapisan komposit PPdu/serat biduri adalah cacahan PPdu-serat biduri-cacahan PPdu.&nbsp; Pengujian komposit terdiri dari uji kuat tarik dengan menggunakan <em>Universal Testing Machine</em> (UTM) sesuai standar ASTM D638-14 dan uji kuat impak menggunakan <em>Resil Impactor</em> CEAST. Hasil uji komposit PPdu/serat biduri kemudian dibandingkan dengan PPdu tanpa penambahan serat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serat biduri memberikan pengaruh pada penurunan kuat tarik komposit PPdu/serat biduri. Pada penambahan serat yang lebih tinggi (3%), nilai kuat tarik menurun hingga 34% yakni 12,38 MPa dari nilai kuat tarik PPdu tanpa penambahan serat yakni 18,63 MPa. Sedangkan, penambahan serat biduri cenderung meningkatkan kekuatan impak komposit PPdu/serat biduri dengan nilai maksimum 7,13 kJ/m<sup>2</sup> pada penambahan serat 2 %berat.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/238 Degradasi Kantong Plastik Oxo-Degradable dan Limbah Polietilena Menggunakan Metode Kolom Winogradsky 2024-01-02T03:45:33+00:00 Reviana Inda Dwi Suyatmo revianastmi@gmail.com Hanifah Fitrah Putri Wiasih hanifah.wiasih@gmail.com <p>Saat ini penggunaan polimer semakin meluas sehingga mengakibatkan limbah semakin meningkat. Menurut Badan Pusat Statistik, Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah plastik&nbsp; setiap tahunnya.&nbsp; Namun plastik&nbsp; polimer membutuhkan waktu&nbsp; lama untuk terurai.&nbsp; Salah satu cara untuk mengurangi waktu degradasi adalah dengan memproduksi kantong plastik yang lebih cepat terurai. Selain itu, upaya lain untuk mengurangi sampah plastik dapat dilakukan dengan mengembangkan metode yang dapat mempersingkat waktu penguraian plastik.&nbsp; Salah satu metode tersebut adalah metode kolom Winogradsky, dimana polimer dan bakteri ditempatkan di wadah yang sama. Bakteri selanjutnya akan mengonsumsi polimer dan memecah ikatannya. Degradasi dapat dikatakan berhasil dengan terlihatnya penurunan massa polimer. Pada penelitian ini, diamati degradasi untuk jenis kantong plastik oxo-degradable, limbah polietilen densitas tinggi (HDPE), dan limbah polietilen densitas rendah (LDPE) selama 30 hari. Variable yang diamati adalah perubahan massa, pH, suhu, dan gugus fungsi, serta dilakukan juga pemodelan dekomposisi dengan memperkirakan waktu yang diperlukan agar platik dapat terdegradasi 99% dengan menggunakan pemodelan kinetika mendekati orde 0, 1, dan 2. Hasil yang didapatkan, ketiga limbah mengalami penurunan massa hingga 60%; 3%; dan 1%, serta perubahan pH menjadi 4 pada hari ke-1, kemudian menjadi 6 dan konstan dari hari ke-5 hingga hari ke-30. Suhu pada ketiga limbah fluktuatif namun cenderung meningkat, berkisar antara 29-33<sup>o</sup>C. Hasil pengujian gugus fungsi menunjukkan adanya pergeseran bilangan gelombang. Pergeseran yang terjadi mengindikasikan adanya peregangan polimer akibat adanya degradasi. Berdasarkan pemodelan degradasi, diperoleh orde 1 paling mendekati untuk kantong plastik oxo-degradable dan limbah LDPE dimana kedua jenis polimer ini diprediksi akan terdegradasi 99% dalam kurun waktu 166 hari dan 450 hari. Untuk limbah HDPE, data yang dikumpulkan tidak cocok didekati oleh pemodelan orde 0, 1, maupun 2.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/244 Sintesis Silver Nanoparticles (AgNPs) Menggunakan Bioreduktor Limbah Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca linn) 2024-01-26T04:08:52+00:00 Andi Rusnaenah andiena@stmi.ac.id Tabrizia Aqilah Sarah Azzahra andiena@stmi.ac.id <p style="font-weight: 400;">Nanoteknologi merupakan pengembangan material pada skala nano dengan ukuran berkisar 1-100 nm. <em>Silver nanoparticles</em> (AgNPs) banyak diaplikasi dalam industri otomotif, terutama sebagai antimikroba untuk komponen <em>interior</em> otomotif yang banyak bersentuhan langsung dengan manusia. Sintesis AgNPs dilakukan dengan metode <em>green synthesis</em> dengan menggunakan bioreduktor daun pisang kepok (<em>Musa paradisiaca linn</em>). Metode ini tidak berbahaya, <em>eco-friendly</em>, terjangkau, cepat, aman, dan bahan baku melimpah. Daun pisang kepok mempunyai kandungan senyawametabolit sekunder seperti flavonoid dan tanin yang berpotensi berperan sebagai bioreduktor untuk mereduksi ion perak (Ag<sup>+</sup>) menjadi AgNPs (Ag<sup>0</sup>). Penelitian ini bertujuan untuk sintesis AgNPs menggunakan bioreduktor ekstrak daun pisang kepok. AgNPs dibuat dengan mencampurkan ekstrak daun pisang kepok 10 mL dengan 50 mL larutan silver nitrate (AgNO3) 1 mM pada temperatur ruang. Proses pembentukan AgNPs dimonitoringdengan Spectrofotometer UV-Vis dengan waktu reaksi terbaik selama 10 hari dengan panjang gelombang 400 nm. Hasil pengujian PSA didapatkan distribusi ukuran rata-rata 52,5 nm. Hasil pengujian FTIR pada koloid AgNPs diduga terdapat senyawa fenol (O-H) pada bilangan gelombang 3564,73 cm<sup>-1</sup>, keton pada bilangan gelombang 1749,58 cm<sup>-1</sup>, C-H pada bilangan gelombang 2890,83 cm<sup>-1</sup>, dan alkena (C=C) pada bilangan gelombang 1558,27 cm<sup>-1</sup>.</p> 2024-02-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/257 Pengaruh Penambahan Serat Kulit Jagung Terhadap Sifat Mekanik Komposit Polipropilena (PP) dengan Penambahan Aluminium Oksida (Al2O3) dan Maleat Anhidrida (MAH) sebagai Coupling Agent 2024-01-22T01:38:41+00:00 Herlin Arina herlinarina@stmi.ac.id Nuranisatul Faizah nuranisatul20@gmail.com <p><em>The utilization of polymer composites in the automotive field is expanding due to their characteristics such as strength, stiffness, and light weight. Polypropylene (PP) is one of the thermoplastic polymers widely used in composite manufacturing due to its lightweight, corrosion-resistant, and recyclable properties. However, to improve its mechanical properties, modifications using natural reinforcements and coupling agents continue to be made. Corn husk fiber is a natural resource that has potential as a natural reinforcement in polymer composites, it has the advantages of good tensile strength, light weight, and is biodegradable. The addition of Alumin</em><em>i</em><em>um Oxide (Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>) and Maleic Anhydride (MAH) as coupling agent can improve the adhesion between fiber and polymer matrix, support more even load distribution, and optimize the mechanical properties of the composite</em> <em>Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub> and MAH on the mechanical properties of PP composites. The composition used was polypropylene:</em> <em>corn husk fiber rasio</em> <em>:Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>:</em> <em>MA</em><em>H</em><em>, namely 90:5:5:0, 89:5:5:1, 87:5:5:3, and 85:5:5:5% by weight. Tensile strength test using Universal Testing Machine (UTM) and crystallinity test using Differential Scanning Calorimetry (DSC) were conducted to evaluate the material performance. The highest value of tensile strength and crystallinity in the composition with </em><em>0 %</em><em>weight</em> <em>MAH. The results of these tests, showing that the greater the composition of corn husk fiber has an influence on the decrease in tensile strength and crystallinity of the composite.</em></p> 2024-01-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology