https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/issue/feedJournal of Polymer Chemical Engineering and Technology2024-08-15T07:35:13+00:00Open Journal Systems<p>Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology (JPCET) is a scientific journal published by Polymeric Chemical Engineering Politeknik STMI Jakarta which discusses the latest trends in polymer science and technology. The scope of this journal includes <strong>1. Polymer Material</strong> (Nanocomposites and hybrid nanomaterial; polymer blends, films, fibers, networks), <strong>2. Physical Characterization </strong>(Characterization, modelling, and simulation of molecular and materials properties in bulk, solution, and thin films), <strong>3. Polymer Engineering</strong> (Advanced multiscale processing methods), <strong>4. Polymer Synthesis, Modification, and Self-Assembly </strong>(Including designer polymer architectures, mechanisms and kinetics, and supramolecular polymerization), <strong>5. Technological Applications </strong>(Polymers for energy generation and storage; Polymer membranes for separation technology; Polymers for opto- and microelectronics), <strong>6. Chemical Engineering </strong>(Chemical reaction, kinetics, and catalysis, Bioprocess technology, Material development and technology, Waste treatment technology, Energy conservation and industry, Chemical process design, and optimization)</p> <p>Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology (JPCET) publishes research papers, technical papers, conceptual papers and case study reports. Article manuscripts are published after going through a thorough double blind peer-review process. Accepted papers can be written in <strong>Indonesian</strong> or <strong>English</strong>. </p>https://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/314Analisis Kuantitatif Kandungan Minyak pada Kemiri (Aleurites Moluccanus) Menggunakan Metode Ekstraksi Soklet2024-07-29T02:04:34+00:00Silvia Devi Eka Putrisilviadevi96@gmail.comNurul Asninurul.asni@gmail.comMutiara Dewi Rukmanamutiaradewi23@gmail.comFarrachy Winonafarrachywinona@gmail.comTazkia Maulida Putritazkiamaulidaputri@gmail.com<p>Kemiri (<em>Aleurites Moluccana, Wild</em>.) adalah tanaman industri yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Biji kemiri diekstraksi untuk menghasilkan minyak kemiri dengan kandungan sekitar 35%-65%. Minyak kemiri memiliki beragam manfaat dalam industri cat, pernis, kecantikan, farmasi, serta untuk perawatan rambut. Komposisi minyak kemiri mencakup asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat, serta sedikit asam lemak jenuh seperti asam palmitat dan asam stearat. Proses ekstraksi minyak kemiri dilakukan menggunakan alat Soxhlet. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kuantitatif terhadap kandungan minyak pada biji kemiri (<em>Aleurites Moluccanus</em>) serta mengevaluasi pengaruh masa simpan terhadap kadar minyak. Sampel biji kemiri dibedakan berdasarkan masa simpan, yaitu kemiri baru, satu minggu, dan dua minggu. Setiap sampel dikeringkan, digiling halus, dan diekstraksi selama 3 jam menggunakan pelarut n-heksana dalam alat Soxhlet. Kadar minyak hasil ekstraksi diukur dengan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar minyak pada biji kemiri baru mencapai 47%, pada biji kemiri yang disimpan selama satu minggu 27%, dan pada biji kemiri yang disimpan selama dua minggu 41%. Perbedaan masa simpan menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kadar minyak pada biji kemiri, dengan rendemen tertinggi pada biji kemiri baru dan terendah pada biji kemiri yang disimpan selama satu minggu. Penelitian ini menunjukkan bahwa lama penyimpanan dapat signifikan menurunkan kadar minyak dalam biji kemiri.</p> <p>Kata Kunci : Kandungan Minyak Kemiri (<em>Aleurites Moluccanus</em>), Ekstraksi Soklet, Pengaruh Masa Simpan, Penurunan Kadar Minyak</p>2024-09-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technologyhttps://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/320Identifikasi Rate Determining Step (RDS) pada Reaksi Hidrogenasi i-Oktena menjadi i-Oktana dengan Katalis Ni/Al2O32024-07-29T02:17:30+00:00Muhammad Fadhillah Ansyarifadhillahansyari@stmi.ac.idTeguh Budi Santosoteguh@stmi.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki mekanisme reaksi hidrogenasi i-oktena menjadi i-oktana, dengan fokus utama pada penentuan <em>rate determining step</em> (RDS) yang tepat berdasarkan data eksperimen yang diperoleh. Hidrogenasi merupakan salah satu proses penting dalam industri kimia yang banyak digunakan untuk mereduksi ikatan rangkap dalam senyawa organik, sehingga menghasilkan senyawa yang lebih jenuh. Dalam penelitian ini, i-oktena digunakan sebagai reaktan, sementara katalis yang digunakan adalah Ni/Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>, yang dikenal efektif dalam proses hidrogenasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kinetika reaksi, yang diterapkan untuk mengidentifikasi tahapan yang paling mempengaruhi laju reaksi keseluruhan. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan regresi linear pada software <em>Polymath</em>, yang memungkinkan pemodelan dan analisis data secara akurat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi pada permukaan katalis adalah tahapan yang menentukan laju dalam reaksi hidrogenasi i-oktena menjadi i-oktana. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien determinasi sebesar 0,99 yang mengindikasikan tingkat kecocokan model yang sangat baik dengan data eksperimen.</p>2024-09-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technologyhttps://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/346Pengaruh Penambahan Zinc Oxide (ZnO) terhadap Kuat Tarik, Kuat Impak, dan Kristalinitas Komposit PP Daur Ulang/Serat Rami2024-08-15T07:35:13+00:00Isma Wulansariismawulansari@stmi.ac.idElla Melynaellamelyna@stmi.ac.idZagad Fauziyah Evita Sarizagad@gmail.com<p>Saat ini industri polimer di Indonesia sedang berkembang untuk menghasilkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Penggunaan polipropilena memiliki keuntungan berupa biaya produksi yang relatif rendah dan sifat mekanis yang cukup tinggi. Namun, penggunaan polipropilena daur ulang memiliki kekurangan yaitu sifat mekanis yang dimiliki tidak sekuat polipropilena <em>virgin. </em>Hal ini menjadi penyebab bahwa polipropilena daur ulang membutuhkan bahan penguat dan bahan pengisi. Serat rami, yang merupakan bahan alami yang belum dimanfaatkan secara optimal, dapat digunakan sebagai penguat pada komposit. <em>Z</em><em>inc Oxide</em> (ZnO) sebagai pengisi (<em>filler</em>) memiliki karakteristik yaitu kestabilan kimia yang tinggi dan banyak digunakan sebagai bahan aditif ke dalam beragam bahan termasuk plastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ZnO terhadap kuat tarik, kuat impak, dan kristalinitas. Variabel dalam penelitian ini adalah %berat ZnO, yaitu 0%, 5%, 10%, dan 15%. Pembuatan komposit dilakukan menggunakan mesin <em>manual forming</em><em>. </em>Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian kuat tarik menggunakan <em>Universal Testing Machine </em>(UTM) dengan standar pengujian <em>American Standard Testing and Material </em>(ASTM) D638, pengujian kuat impak dilakukan menggunakan <em>Impact Testing Machine</em> menggunakan metode <em>charpy </em>dengan standar pengujian <em>International Organization for Standardization</em> (ISO) 179, dan pengujian stabilitas termal dilakukan menggunakan <em>Differential Scanning Calorimetry </em>(DSC) dengan standar pengujian ASTM D3418. Hasil pengujian kuat tarik komposit tertinggi pada penambahan 0%berat ZnO sebesar 22,6 ± 3,89 MPa, kuat impak komposit tertinggi pada penambahan 5%berat ZnO sebesar 7,42 kJ/m<sup>2</sup>, dan derajat kristalinitas tertinggi diperoleh pada penambahan 15%berat ZnO sebesar 57,09%.</p>2024-09-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technologyhttps://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/315Optimasi Temperatur Pengadukan Terhadap Yield Biodiesel Dari Minyak Jelantah2024-08-15T01:54:06+00:00Silvia Devi Eka Putrisilviadevi96@gmail.comAri Nur Cahyoaridwicahyo@gmail.comSaskia Eka Diansaskiaekadian@gmail.comMutiara Dewi Rukmanamutiaradewi23@gmail.comNurul Asninurul.asni@gmail.com<p>Cadangan minyak bumi yang dihasilkan Indonesia semakin sedikit sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah disertai jumlah penggunaan kendaraan bermotor yang juga semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan bahan bakar daru minyak bumi semakin meningkat pula. Biodiesel merupakan sumber energi alternatif pengganti minyak diesel, yang dapat dibuat dari senyawa <em>tri gliserida </em>dengan melalui proses reaksi <em>transesterifikasi </em>dengan menggunakan Methanol dan katalis KOH. Salah satu senyawa <em>tri gliserida </em>yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel adalah minyak jelantah yang merupakan limbah minyak kelapa sawit. Parameter yang dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam penelitian adalah jumlah <em>yield </em>biodiesel yang dihasilkan, dengan variasi suhu pengadukan. Variasi suhu pengadukan yang digunakan adalah (60 dan 80)<sup>o</sup>C. Perbandingan molar Methanol yang digunakan dalam percobaan terhadap minyak jelantah adalah 5:1 dengan jumlah katalis KOH sebanyak 1% berat minyak jelantah. Setelah diendapkan dan disaring proses berikutnya adalah <em>transesterifikasi</em>, yang dilakukan dengan mencampur minyak jelantah, Methanol dan katalis KOH. Proses <em>transesterifikasi </em>dilakukan melalui proses pengadukan dengan kecepatan putaran 200 rpm selama 1 jam dan waktu pengendapan 24 jam pada berbagai perlakuan suhu pengadukan. <em>Yield </em>biodiesel tertinggi diperoleh pada pemanasan dengan suhu 60<sup>o</sup>C dengan nilai sebesar 76%.</p>2024-09-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technologyhttps://jurnal.stmi.ac.id/index.php/jpcet/article/view/316Eksplorasi Potensi Pigmen dalam Daun Pandan (Pandanus odoratissimus) melalui Kromatografi Kolom2024-08-05T01:38:21+00:00Silvia Devi Eka Putrisilviadevi96@gmail.comAndi Riyantoandiriyanto@gmail.comMahdanisa Auliamahdanisaaulia@gmail.comNurul Asninurul.asni@gmail.comMutiara Dewi Rukmanamutiaradewi23@gmail.com<p><strong><br></strong>Pandan (<em>Pandanus Odoratissimus</em>) merupakan jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daun pandan memiliki kandungan pigmen yang menarik, dan salah satu metode untuk mengidentifikasi dan memahami pigmen ini adalah dengan menggunakan kromatografi kolom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan pigmen pada daun pandan (<em>Pandanus odoratissimus</em>) menggunakan metode kromatografi kolom klasik dan mengevaluasi pengaruh masa simpan terhadap warna pigmen yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan membandingkan masa simpan daun pandan baru, dua minggu, dan tiga minggu. Ekstraksi pigmen dilakukan menggunakan eluen dengan perbandingan heksan dan etil asetat dalam rasio 5:0, 4:1, 3:2, 2:3, 1:4, dan 0:5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eluen dengan rasio berbeda menghasilkan warna yang bervariasi, dengan pandan baru menghasilkan warna hijau yang lebih segar dibandingkan dengan pandan yang disimpan selama dua dan tiga minggu di dalam kulkas. Pengamatan menggunakan perbandingan eluen menunjukkan perbedaan lapisan warna pada setiap perlakuan, dengan hasil sebagai berikut: pada rasio 5:0 menghasilkan eluen bening tanpa lapisan; rasio 4:1 menghasilkan eluen keruh dengan dua lapisan, hijau tua dan hijau muda; rasio 3:2 menghasilkan eluen bening dengan dua lapisan, hijau tua dan hijau muda; rasio 2:3 menghasilkan eluen bening dengan dua lapisan, hijau tua dan hijau muda; rasio 1:4 menghasilkan eluen bening dengan dua lapisan, hijau tua dan kuning; dan rasio 0:5 menghasilkan eluen bening dengan warna hijau kekuningan. Penelitian ini menunjukkan bahwa masa simpan dan rasio eluen berpengaruh signifikan terhadap warna pigmen yang dihasilkan dari ekstraksi daun pandan.</p> <p>Kata kunci : Kromatografi kolom klasik, <em>Pandanus Odoratissimus</em>, Pigmen, dan Masa simpan</p>2024-09-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology