Pengaruh Penambahan Tempurung Kelapa pada Briket Kulit Kakao sebagai Bahan Bakar Alternatif

Authors

  • Yuhendika Saputra Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang
  • Hendri Sawir Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang
  • Wathri Fitrada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

DOI:

https://doi.org/10.52330/jpcet.v1i1.211

Keywords:

Briket, Kulit Kakao, Tempurung Kelapa, Tepung Tapioka

Abstract

Ketersediaan energi merupakan salah satu masalah utama di dunia saat ini. Setiap tahun kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar minyak yang diperoleh dari fosil tumbuhan dan hewan yang terbentuk jutaan tahun yang lalu. Ketersediaan bahan bakar fosil akan semakin langka. Minimnya lahan TPA dan pasokan energi mendorong pemanfaatan limbah pertanian menjadi briket. Limbah pertanian yang dapat dijadikan briket adalah biomassa dari kulit kakao. Dalam hal ini nilai kalor pada briket kulit kakao masih belum memenuhi SNI 01-6235-2000, dan dalam penelitian ini digunakan tempurung kelapa sebagai bahan penambah briket kulit kakao. Pada penelitian ini menggunakan tiga hasil penelitian yaitu nilai kalor, kadar air, dan kadar abu. Hasil yang memenuhi SNI 01-6235-2000 adalah kombinasi campuran 20:80 dan 0:100 menggunakan perekat tepung tapioka.

Downloads

Published

2024-01-30

How to Cite

Saputra, Y., Sawir, H., & Fitrada, W. (2024). Pengaruh Penambahan Tempurung Kelapa pada Briket Kulit Kakao sebagai Bahan Bakar Alternatif. Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology, 1(1), 1-8. https://doi.org/10.52330/jpcet.v1i1.211