Optimasi Temperatur Pengadukan Terhadap Yield Biodiesel Dari Minyak Jelantah
Keywords:
biodiesel, minyak jelantah, transesterifikasi, katalis KOH, temperatur pengadukan, yieldAbstract
Cadangan minyak bumi yang dihasilkan Indonesia semakin sedikit sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah disertai jumlah penggunaan kendaraan bermotor yang juga semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan bahan bakar daru minyak bumi semakin meningkat pula. Biodiesel merupakan sumber energi alternatif pengganti minyak diesel, yang dapat dibuat dari senyawa tri gliserida dengan melalui proses reaksi transesterifikasi dengan menggunakan Methanol dan katalis KOH. Salah satu senyawa tri gliserida yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel adalah minyak jelantah yang merupakan limbah minyak kelapa sawit. Parameter yang dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam penelitian adalah jumlah yield biodiesel yang dihasilkan, dengan variasi suhu pengadukan. Variasi suhu pengadukan yang digunakan adalah (60 dan 80)oC. Perbandingan molar Methanol yang digunakan dalam percobaan terhadap minyak jelantah adalah 5:1 dengan jumlah katalis KOH sebanyak 1% berat minyak jelantah. Setelah diendapkan dan disaring proses berikutnya adalah transesterifikasi, yang dilakukan dengan mencampur minyak jelantah, Methanol dan katalis KOH. Proses transesterifikasi dilakukan melalui proses pengadukan dengan kecepatan putaran 200 rpm selama 1 jam dan waktu pengendapan 24 jam pada berbagai perlakuan suhu pengadukan. Yield biodiesel tertinggi diperoleh pada pemanasan dengan suhu 60oC dengan nilai sebesar 76%.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Journal of Polymer Chemical Engineering and Technology
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.